WORKSHOP CEK FAKTA ILMU KOMUNIKASI GANDENG AJI INDONESIA

Bengkulu: Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Dehasen Bengkulu menggandeng  Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia  pada gelaran Workshop Cek Fakta untuk kalangan mahasiswa.

Kegiatan ini merupakan bagian dari FIS Expo 2022 yang digelar secara marathon dan dibuka secara resmi pada 31 April lalu.

Ketua AJI Indonesia Sasmito menyempatkan diri menjadi menjadi Keynote Speaker melalui zoom meeting pada kegiatan yang dipusatkan di Laboratorium Puskom Lantai 2 Kampus 1 Unived, Kamis 9 Juni 2022.

Workshop Cek Fakta kali ini mengangkat tema “Stop The Issue, Remove The Hoax.” Dua Trainer berlisensi Google News Initiative (GNI) Demon Fajri yang juga jurnalis MNCNews Network dan Phesi Ester Julikawati yang juga seorang Jurnalis Tempo Grup.

Ketua AJI Bengkulu Harry Siswoyo berharap setelah kegiatan ini selesai harus ada tindak lanjut secara nyata dari peserta-peserta yang mengikuti pelatihan ini.

“Pelatihan cek fakta inikan telah beberapa kali diselenggarakan, namun belum ada output secara nyata, semestinya ada tindak lanjut dalam bentuk misalnya kelompok besar, grup atau tim yang nantinya mereka inilah yang membentengi isu isu, hoax yang mungkin akan beredar di Bengkulu.” Kata Harry Siswoyo yang juga jurnalis Vivanews.

Dia mengingatkan, Tahun 2024 adalah musim pilkada yang umumnya kecendrungan informasi-informasi hoax itu akan melimpah banyak sekali. Para peserta workshop diharapkan bisa membangun komunitas atau grup yang diharapkan bisa menetralisirkan atau meminimalisir isu hoax ini.

“Seperti apa bentuk kesepakatannya mestinya peserta-peserta yang telah mengikuti pelatihan ini . Misalnya ,oh gimana kalau kita bikin tim cek fakta Bengkulu, nah tim inilah yang akan membantu mendistribusikan informasi yang benar melalui media-media yang mereka miliki,” lanjut ‘ Harry.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIVED Dra Asnawati, M.Kom juga menyampaikan dalam sambutannya menyatakan, Workshop Cek Fakta FIS Expo ini diikuti oleh 120 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Prodi Ilmu Kominikasi Universitas Dehasen dengan sistem Hybrid. Sebagian besar mengikuti materi di ruang kelas secara offline, sebagian lagi secara online.

“Semoga mereka menjadi garda terdepan penangkal informasi dan berita Hoax. Terima Kasih AJI bisa menitipkan kepercayaan kepada kami,” ujar Dekan. (AR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.