Bengkulu — Dosen Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Dehasen Bengkulu (UNIVED), Harius Eko Saputra, kembali menorehkan kontribusi penting di bidang sejarah dan kebudayaan lokal. Ia menjadi penulis utama buku bertajuk “Sejarah Master Badar (Edward Coles), Governor of Bencoolen British East India Company (EIC) Fort Marlborough 1781–1785”, yang baru saja dipresentasikan di hadapan Kejaksaan Agung RI, Kejati Bengkulu, serta Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Buku tersebut mengangkat kisah Edward Coles, pejabat tinggi kolonial Inggris di Bengkulu yang dikenal luas oleh masyarakat lokal sebagai “Master Badar.” Berbeda dengan figur kolonial umumnya, Coles dikenal sebagai pemimpin yang membela rakyat, menentang penindasan, dan bahkan diyakini mendukung perlawanan terhadap rezim kolonial di masa itu.
Dalam proses penulisan, Harius Eko memimpin riset intensif selama empat bulan bersama tim sejarah dan adat lokal. Ia menelusuri arsip kolonial, tembo (silsilah) keluarga, hingga berhasil mengungkap lokasi makam Master Badar yang telah lama terlupakan. Temuan ini memperkuat posisi Bengkulu sebagai kota sejarah penting di era kolonial Inggris dan membuka ruang baru untuk kajian akademik lebih lanjut.
“Penulisan ini bukan hanya tentang masa lalu, tapi tentang bagaimana kita bisa memahami ulang relasi kuasa, nilai keberpihakan, dan semangat keadilan dalam konteks sejarah lokal. Sosok Edward Coles layak dikenal, diteladani, dan dijadikan bagian dari narasi besar Indonesia,” ujar Harius dalam presentasinya.
Karya Harius mendapat sambutan luas dari berbagai kalangan. Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyebut buku ini sebagai langkah monumental dalam mengangkat warisan sejarah daerah. Sementara Jaksa Agung Muda Intelijen, Reda Manthovani—yang merupakan keturunan langsung Edward Coles—menyatakan komitmennya mendukung riset lanjutan hingga ke Inggris dan India demi memperkuat validitas akademik buku tersebut.
Ke depan, buku ini direncanakan untuk diterbitkan dan disebarluaskan ke sekolah-sekolah di Provinsi Bengkulu sebagai literatur sejarah lokal. Selain itu, kisah Master Badar juga telah menarik perhatian produser film nasional untuk diangkat ke layar lebar.
Kiprah Harius Eko Saputra menegaskan peran penting dosen tidak hanya dalam ruang kuliah, tetapi juga sebagai aktor intelektual yang aktif memperkaya pengetahuan masyarakat dan memperkuat identitas budaya daerah.
Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Dehasen Bengkulu