Puluhan mahasiswa Universitas Dehasen Bengkulu yang di koordinir oleh Dani dan dampingi dosen pembimbing menggelar Fokus Group Diskusi (FGD). Rabu (11/12/2019)
FGD yang dilaksanakan di Masjid Al-Hikmah RT 18 RW 10 Kelurahan Kandang Mas Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu, di ikuti tokoh Masyarakat dan masyarakat sekitar, terkhusus Lembaga Adat setempat.
Dalam diskusi tersebut para mahasiswa ingin mengetahui bagai mana peran adat dalam menyikapi masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat, terkhusus masalah Pertengkaran rumah tangga, perselingkuhan, perselisihan antara tetangga dan lain sebagainya
Dalam kesempatan itu dosen pembimbing mahasiswa (Bayu) mengharapkan kepada pengurus lembaga adat agar dapat berbagi ilmu dan pengalaman terkait penyelesaian masalah adat yang terjadi di lingkungan RW 10 tersebut.
“Kami dari Universitas Dehasen bersama mahasiswa berharap kepada pengurus adat untuk berbagi ilmu kepada mahasiswa kami terkait peran adat dalam menyelesaikan berbagai masalah yang ada di lingkungan ini”. Papar Bayu
Dengan kegiatan FGD ini Ketua Adat setempat (Damrayudin) mengapresiasi kegiatan positif yang digelar mahasiswa ini, terkait penyelesaian sosial yang ada, ketua adat menyampaikan akan di selesaika secara adat dan budaya Bengkulu seperti yang telah dilakukan sesepuh adat terdahulu.
“Kami apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, adapun penyelesaian masalah sosial yang ada di lingkungan ini kami tetap mengacu pada adat dan budaya Bengkulu yang telah diwariskan para sesepuh adat terdahulu” pungkas Damrayudin
Senada dengan ketua adat, ustad Mahasurman menambahkan “Terkait masalah sosial yang ada kami akan tindak tegas karena kita menjunjung tinggi pepatah lama, Sarak bersendikan adat, Adat bersendikan Agama, Agama bersendikan Kitabullah”. Uajar Mahasurman